Dalam beberapa tahun terakhir, data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan adanya penurunan jumlah guru yang memiliki sertifikat pendidik di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun dari tahun 2019 hingga 2023, jumlah guru bersertifikat mengalami penurunan signifikan. Pada tahun 2019, tercatat ada 1.392.155 guru bersertifikat. Namun, angka ini menurun menjadi 1.274.486 pada tahun 2023. Fenomena ini memicu kekhawatiran dan mendorong upaya serius dari pemerintah untuk mengatasinya.
Faktor Penyebab Penurunan Jumlah Guru Bersertifikat
Penurunan jumlah guru bersertifikat ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah tingginya jumlah guru honorer yang belum memiliki sertifikasi pendidikan. Banyaknya guru honorer yang tidak bersertifikat menyebabkan beban besar pada Program Pendidikan Profesi Guru (PPG), yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah guru bersertifikat. Beban ini menjadi semakin berat karena sistem PPG harus menangani jumlah yang besar dari guru honorer nonsertifikasi tersebut.
Selain itu, input guru bersertifikat juga masih minim dan belum sepenuhnya mampu mengisi kekosongan guru di berbagai daerah. Kekurangan ini tidak hanya berdampak pada kuantitas tetapi juga kualitas pendidikan di berbagai wilayah, terutama di daerah terpencil dan terluar. Hingga kini, belum terbentuk ekosistem guru yang profesional dan mandiri di setiap daerah, yang mampu mendukung peningkatan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.
Transformasi Program Pendidikan Profesi Guru (PPG)
Menghadapi tantangan tersebut, pemerintah melalui Kemendikbudristek melakukan transformasi signifikan pada PPG dalam jabatan. Tujuan dari transformasi ini adalah untuk mendorong pemenuhan kebutuhan guru bersertifikat pendidik dengan cara yang lebih efisien dan efektif. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, menekankan pentingnya penyesuaian sertifikasi guru melalui pembaruan sistem penyelenggaraan PPG.
Nunuk Suryani menjelaskan bahwa tanpa transformasi, pencapaian target 1,6 juta guru bersertifikat pendidik baru akan terwujud pada tahun 2045. Hal ini menunjukkan urgensi dari perubahan sistem yang ada. Salah satu langkah penting yang diambil adalah mengubah proses seleksi PPG dalam jabatan. Proses seleksi kini hanya melibatkan seleksi administrasi, menghapus seleksi akademik yang sebelumnya menjadi bagian dari proses. Perubahan ini diharapkan dapat mempercepat dan mempermudah guru untuk mengikuti dan menyelesaikan program PPG.
Pelaksanaan Pembelajaran PPG yang Fleksibel
Kemendikbudristek juga memperkenalkan metode pembelajaran yang lebih fleksibel bagi guru yang aktif mengajar pada tahun 2023/2024. Pembelajaran dilakukan secara daring melalui penugasan terstruktur dan pembelajaran mandiri yang dapat ditempuh dalam waktu kurang dari satu semester. Pendekatan ini memberikan kemudahan bagi guru untuk mengikuti program PPG tanpa harus meninggalkan tugas mengajar mereka.
Untuk guru yang berada di daerah dengan akses internet terbatas, pemerintah menyediakan solusi melalui Awan Penggerak. Awan Penggerak adalah sistem pembelajaran berbasis server lokal yang memungkinkan guru mengikuti pembelajaran tanpa perlu terhubung ke jaringan internet. Sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa semua guru, termasuk yang berada di daerah terpencil, tetap mendapatkan kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualifikasi mereka.
Penyesuaian Materi Uji Kompetensi
Dari sisi uji kompetensi, Kemendikbudristek menyesuaikan materi ujian dengan pendidikan dan pengalaman mengajar para guru. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan peluang kelulusan guru dalam uji kompetensi. "Kami ingin kinerja guru berfokus pada siswa dan perubahan positif bagi siswa," ujar Nunuk Suryani. Dengan demikian, transformasi PPG ini diharapkan dapat mengisi kekosongan kebutuhan guru yang akan meningkat seiring banyaknya guru yang memasuki masa pensiun.
Meningkatkan Martabat dan Profesionalisme Guru
Transformasi PPG ini juga memiliki visi jangka panjang untuk meningkatkan martabat, kehormatan, dan kebanggaan profesi guru. Guru diharapkan menjadi pemimpin pembelajaran dan agen transformasi pendidikan di masyarakat. Selain itu, transformasi ini juga bertujuan untuk mendorong semangat gotong royong dalam menciptakan ekosistem belajar yang berdaya dan saling menguatkan di antara guru dan tenaga kependidikan.
Komitmen Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Agung Dhamar Syakti, menyampaikan komitmen UMRAH dalam menyelenggarakan program PPG. UMRAH bertekad untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan PPG agar lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan zaman. "Ini menjadi tanggung jawab kita bersama dan UMRAH harus mengambil peran untuk membantu pemerintah melahirkan guru-guru profesional yang siap menyiapkan generasi emas 2045 dan kejayaan Indonesia di masa mendatang," ujarnya.
UMRAH, sebagai salah satu institusi pendidikan yang berperan aktif dalam program PPG, berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh dalam mencetak guru-guru berkualitas. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan tinggi, diharapkan program transformasi PPG ini dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif yang signifikan.
Harapan dan Masa Depan Pendidikan Indonesia
Dengan adanya langkah-langkah transformasi ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan jumlah guru bersertifikat pendidik secara signifikan. Pemenuhan kebutuhan guru bersertifikat diharapkan tidak hanya dapat menutupi kekurangan yang ada tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Guru-guru yang berkualitas dan profesional akan menjadi ujung tombak dalam mencetak generasi muda yang unggul dan kompetitif di masa depan.
Transformasi PPG yang dilakukan Kemendikbudristek merupakan langkah strategis dalam menghadapi tantangan pendidikan di era modern. Dengan penyesuaian sistem seleksi, metode pembelajaran yang fleksibel, dan peningkatan kualitas uji kompetensi, diharapkan jumlah guru bersertifikat akan terus meningkat. Selain itu, melalui kerjasama dan dukungan dari berbagai institusi pendidikan, visi untuk menciptakan ekosistem belajar yang kuat dan saling menguatkan dapat terwujud.
Upaya pemerintah dalam transformasi PPG ini merupakan bagian dari komitmen untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik dan berkualitas. Dengan peningkatan kualitas guru, diharapkan akan tercipta generasi muda Indonesia yang cerdas, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global. Pendidikan yang berkualitas merupakan kunci utama dalam membangun masa depan bangsa yang gemilang. Transformasi PPG adalah langkah nyata menuju perbaikan sistem pendidikan nasional yang lebih baik dan lebih inklusif.